Quantcast
Channel: Humas – Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3349

Buka Kran Impor, Presiden Jokowi Berharap Harga Daging, Bawang, dan Gula Segera Turun

$
0
0
Presiden Jokowi memperhatikan produk yang disajikan di Lulu Hypermarket, Jakarta, Selasa (31/5) sore

Presiden Jokowi memperhatikan produk yang disajikan di Lulu Hypermarket, Jakarta, Selasa (31/5) sore

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, impor daging sapi yang diharapkan bisa mewujudkan harga di eceran menjadi Rp 80.000/kg saat ini masih dalam proses pengiriman, dan diharapkan pada minggu pertama bulan Ramadhan nanti, stok daging tersebut dapat segera didistribusikan.

“Semua itu dilakukan untuk menjaga harga bahan pangan tetap terjangkau di kalangan masyarakat. Yang kita harapkan harga turun. Satu, harga bawang harus turun. Kedua, harga gula turun. Ketiga, harga daging turun, dan keempat beras juga harus turun,” kata Presiden Jokowi usai meresmikan pembukaan Lulu Hyperstore di Cakung, Jakarta, Selasa (31/5) sore.

Menjawab wartawan mengenai harga daging yang sudah melonjak tinggi menyentuh Rp 120.000/kg, Presiden mengatakan masih akan terus melihat perkembangan di pasar apakah harga daging dapat turun menjadi sekitar Rp. 80 ribu sebagaimana yang telah ditargetkan sebelumnya. “Masih dilihat. Minggu kedua nanti dilihat,” ujarnya.

Komitmen Pemerintah

Presiden menegaskan, pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan menjelang bulan Ramadhan. Selain menjaga pasokan, pemerintah juga terus berupaya agar harga bahan pangan, utamanya daging sapi dan bawang merah, tidak melonjak terlalu tinggi.

Kebijakan impor bawang merah yang saat ini dilakukan, lanjut Presiden, dimaksudkan untuk mencukupi ketersediaan bibit bawang yang sekitar satu atau dua bulan ke depan akan dibutuhkan oleh para petani.

“Kita melakukan impor bawang itu untuk mencukupi bibit yang kurang lebih sebulan atau dua bulan lagi dibutuhkan oleh petani. Karena kita lihat harga bibitnya saat ini sekitar Rp 42 ribu sampai Rp 43 ribu rupiah. Jadi impor bawang merah itu titik beratnya ada di bibit bawang. Sehingga, sekarang petani punya kesempatan untuk menyimpan bibit yang nantinya akan dikeluarkan,” jelas Presiden kepada para jurnalis yang menanyakan hal tersebut.

Menjawa wartawan mengenai alasan pemerintah membuka keran impor untuk beberapa komoditas pangan, Presiden menjelaskan bahwa langkah tersebut dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pasar yang menjelang Ramadhan selalu meningkat.

“Menteri pasti sudah menghitung supply dan demand nya. Saya kira kalau permintaannya banyak sementara kemampuan produksinya masih belum dapat memenuhi jumlah permintaan, maka harus ditutup dengan impor,” ujar Presiden. (TKP/RHD/ES)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 3349

Trending Articles